Sebenarnya gw gak perlu menjelaskan tentang apapun kepada siapapun.
Tapi gw menulis karena butuh.
Karena dari sini gw merasa hidup.
Karena gw terlalu dalam merasakan tentang sesuatu, terhadap apapun dan kepada siapapun.
Menulis adalah cara gw supaya tidak meledak dan menjadi lebih tenang.
10 tahun gw telah berkomitmen untuk menutupi kepala ini dengan selembar kain.
Berawal dari persyaratan wajib di kampus dan perasaan malu jika hanya memakai kerudung saat ke kampus, namun melepasnya jika akan pergi ke tujuan lain selain ke kampus.
Akhirnya hal itu menjadi sebuah kebiasaan.
Bisa karena terbiasa.
Memang tidak ada paksaan dari manapun, namun juga tidak ada panggilan yang sebenarnya dari hati.
Gw hanya merasa nyaman dan aman dengan pilihan gw saat itu.
Semua terjadi begitu saja.
Saat ini kenyamanan itu tidak lagi bisa gw rasakan.
Penutup kepala ini terasa menjadi beban dan tanggung jawab yang terlalu besar untuk gw
Terasa berat menghidupi ekspektasi orang lain dengan opininya masing-masing.
Pilihan ini yang akan gw jalani saat ini.
Entah kapan gw akan merasa tidak terbebani lagi jika memutuskan kembali memakainya.
Disini gw gak mau membicarakan terlalu dalam mengenai kewajiban cara wanita berpakaian dalam agama.
Gw paham kalau tidak semua orang akan bisa memahami.
Kehidupan mengajarkan gw bahwa semua manusia itu mempunyai kepala dan otak serta hati nurani yang beraneka ragam.
Jadi gw gak mengharapkan orang lain paham dengan keputusan dari kepala gw.
Jika dibilang keputusan ini berlebihan ataupun sebuah langkah yang salah besar juga dirasa kurang tepat.
Proses ini cukup rumit dan tidak sebentar, banyak pertimbangkan dan membutuhkan keberanian yang sangat besar.
10 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk merubah hal yang sudah biasa menjadi sesuatu yang baru.
Namun anehnya dengan keputusan ini justru gw merasa lebih ikhlas dalam menjalankan ibadah sehari-hari.
My sins will always be mine.
Your sins will always be yours.
Equal to our merits.
Let's mind our own business good people.
Indeed, sometimes my ego is so over control.
I just can't stop my mouth from talking and to excite the feelings.
But I never physically hurt anybody, right?
Many people said that I always look cheerful and full of spirit, but that is just my way to treat others.
But when I feel exhausted, believe me you don't want to come close to me.
This is me.
I am just too extrovert, too overthinking and too deeply feeling for anything and everything.
That's what makes me like a human.
I am just like an open book, which you can read from the very first page until the end.
This is my choice..
For now.
-alter ego-
Suka bgt sama tulisan tulisan aida
ReplyDelete