Membawa durian ke dalam kereta atau Mass Rapid Transportation (MRT) diwajibkan membayar denda sebesar 500 SGD, makan atau minum di dalam kereta juga dikenakan denda. Melanggar peraturan lalu lintas juga dendanya tidak main-main. Hampir di setiap lampu lalu lintasnya memiliki CCTV, jadi jika ada mobil yang melanggar, walaupun hanya batas kecepatan, siap-siap saja surat tilang akan segera menyambut anda di rumah. Bisa dikatakan negara ini tidak menganut sistem "peraturan dibuat untuk dilanggar". Walaupun memang ada sebagian kecil yang kecolongan melanggar.
Di stasiun kereta juga ada banyak sekali CCTV, jadi boleh saja masyarakatnya merasa aman dari tindakan kriminal. Saya sendiri sudah mencoba naik kereta dengan tas tidak direstling danjuga tidak dipeluk di depan (gaya naik kendaraan umum di kotaku), terbukti alhamdulillah tidak ada yang hilang. Kalau di kotaku naik kereta dengan pose tas sudah dipeluk masih bisa saja dijambret.
Kalau seperti ini apa yang bisa dikoreksi ya? masyarakat kita yang sudah terlalu miskin, tidak bermoral, kurang pendidikan atau kurang perhatian?
Ya sudahlah buat apa dipikirkan jika tidak ada pergerakan untuk perbaikan.
Begini saja, lebih baik Saya share beberapa gambar situasi di negara singapura.
Ini adalah suasana stasiun kereta dan di dalam kereta
Suasana stasiun bawah tanah MRT 27/11. Pada saat akhir pekan dan golden peak memang cukup ramai kondisinya, tetapi semua masih serba teratur. |
Para penumpang menunggu kedatangan MRT dengan tertib. |
MRT yang sudah penuh tetap dimasuki hingga penumpang berdiri dekat pintu. Hal ini terjadi pada saat weekend dan di jalur-jalur MRT yang ramai digunakan massa. |
Kondisi di dalam MRT yang cukup kosong untuk jalur yang tidak terlalu diminati penumpang |
Elevator, salah satu fasilitas yang disediakan di dalam stasiun MRT. |
Terlihat bagaimana pemerintahan Singapura sangat memikirkan kesejahteraan rakyatnya dalam transportasi. Mudah, aman, nyaman dan terpenting bebas macet.
Kurang lebih sudah tiga tahun berlalu dari pertama kali saya mengunjungi negara yang bersimbol singa, dirasakan tidak terlalu banyak berubah, selain semakin bertambahnya mall dan apartemen mewah. Ada satu hal yang selalu pasti berubah setiap musimnya yaitu ornamen atau hiasan yang terdapat di sepanjang jalan dan tempat hiburan. Berhubung sudah mendekati bulan Desember dan itu artinya natal, jadi pohon natal menghiasi sebagian besar jalan raya dan pusat perbelanjaan tidak lupa dengan lampu-lampu hias yang cantik di sepanjang jalan.
Pusat kota yang pasti dikunjungi di negara dalah Orchard Road, bayangkan saja kalian sedang berada di sepanjang Jalan Sudirman menuju Thamrin namun samping kiri dan kanan bukan gedung perkantoran yang berjejer tetapi mall besar nan megah. Sepanjang jalan ini sambung menyambung dihuni oleh pusat perbelanjaan yang tidak ada putusnya.
Pohon natal besar di depan mall ION |
Ornamen di depan toko |
Orchard Road |
Lalu, Tentu saja lambang negara ini, Merlion
Pada tahun 2010 Singapura memiliki gedung baru yaitu Marina Bay Sands. Bisa dikatakan gedung ini memiliki tiga kaki dan ada kapal di atasnya. Tiga kaki tersebut merupakan hotel dan jika kita hanya ingin sekedar main-main ke puncak hotel, melihat Singapura dari atas Anda memerlukan biaya kurang lebih 20 SGD. Bangunan berbentuk kapal itu adalah sebuah tempat untuk memanjakan lidah pengunjung. Di lantai dasar terdapat mall besar, di dalamnya terdapat berbagai macam toko layaknya di mall dan juga ada Casino.
Ada juga alternaif lain untuk melihat Singapura dari atas, kita bisa menaiki Singapore Flyer, seperti komedi putar, namun ini versi raksasa. Memang cukup mahal biayanya, sekitar 50 SGD tetapi kita bisa berputar selama kurang lebih 30 menit, cukup lama bukan?
Negara ini juga memiliki pantai, pantai buatan tepatnya yang bernama Sentosa Island. Untuk menjangkaunya sangatlah mudah cukup menggunakan MRT lalu di sambung dengan sky lift atau cable car. Memang benar dengan kehadiran MRT jalan kemana saja di Singapura menjadi sangat mudah, cepat dan sejauh ini aman.
Yang pertama kali saya kunjungi adalah pantai pramuka, di pantai tidak terlalu banyak pengunjung yang bermain, menariknya di pantai ini ada jembatan gantung yang cukup panjang dan cukup bergoyang saat dilalui.
Lalu pantai kedua disebut pantai siloso. Di pantai ini lebih banyak pengunjung yang bermain-main. Pada hari itu hujan tidak berjenti mengguyur, jadi agak repot buat yang mau jalan melihat-lihat. Menariknya pantai buatan ini memang selalu tampak bersih dan airnya juga cukup jernih.
Di Pulau Sentosa ini tidak hanya terdapat pantai, tetapi juga kawasan bermain seperti Dufan. Sebaiknya memang membeli tiket terusan supaya lebih murah. Universal Studio juga ada di sini, tepatnya di dalam kawasan Resort World. Cukup lengkap memang isi Puylau sentosa, ada pantai, Universal Studio, Hotel, arena bermain dan juga ada pertunjukan Songs of The Sea. Pertunjukan seperti ini juga sekarang sudah ada di Dufan, tetapi masih ada perbedaanya. Pentasnya berupa nyanyian dari sekelompok orang yang sambil menari dilengkapi dengan air yang bercahaya warna-warni.
Pulangnya Saya menaiki cable car, berikut hasil jepretan suasana malam di Singapura dalam perjalanan Saya menaiki cabke car.
Mata saya memang cukup dimanjakan pleh landscape yang indah. Selama beberapa minggu di negara Singa tempat yang paling menarik buat saya adalah Bedok Reservoir. Sebenarnya tempat ini bukan arena wisata, hanya sebuah danau yang ditata dengan sedemikian rupawan dan teratur. Danau itu selain untuk menampung air hujan juga digunakan untuk arena berlatih kano, jetski dan memancing. Perlu dicatat sudah disediakan tempat khusus untuk memancing, jadi para pemancing tidak bisa seenaknya berpindah tempat. Berlatih kano ini tampaknya juga sudah ada sekolahnya, tidak bisa dilakukan secara individu. Di dalam kawasan ini juga terdapat tempat untuk Outbond, jogging track, angkat beban dan sebagainya.
-Area Memancing-
-Disediakan tempat memancing-
Area Olahraga-
Begitulah kira-kira sepotong cerita dan sepotong gambar Singapura pada bulan November 2011.
0 comments :
Post a Comment